Kebutuhan energi burung merpati (columba livia) cukup banyak dan memiliki sistem pencernaan yang
optimal. Seekor burung merpati (columba
livia) mempergunakan energi 1 : 3 dari bobot tubuhnya. Sistem peredaran
burung juga telah diciptakan selaras dengan kebutuhan energi tinggi mereka. Burung
merpati (columba livia) memperlihatkan
efisiensi yang tinggi secara meyakinkan dalam pemanfaatan energi dibandingkan
hewan menyusui.
Sistem pencernaan pada burung merpati (columba livia) terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan.
a. Saluran pencernaan, merupakan saluran memanjang mulai dari
mulut dan berakhir pada kloaka. Saluran pencernaan burung terdiri dari mulut
(berupa paruh kerongkongan, tembolok, lambung kelenjar, lambung pengunyah
(empedal), usus halus, usus besar dan kloaka.
b. Kelenjar pencernaan, terdiri dari hati dan pankreas.
Kelenjar pencernaan ini menghasilkan getah yang mengandung enzim, yang penting
untuk pencernaan secara kimiawi.
Mekanisme
sistem pencernaan burung merpati (columba
livia) antara lain:
Mulut/paruh
-> Kerongkongan -> Tembolok -> Lambung kelenjar -> Lambung
pengunyah -> Hati -> Pankreas
-> Usus halus -> Usus besar -> Usus buntu -> Porosusus (rectum)
-> Kloaka.
Proses pencernaan makanan pada burung merpati (columba livia) antara lain makanan
burung diambil dengan paruh, kemudian masuk ke rongga mulut, dalam mulut burung
terdapat lidah yang kaku, serta tidak ditemukan gigi, makanan masuk ke kerongkongan,
selanjutnya masuk ke dalam tembolok. Pada tembolok makanan disimpan untuk
sementara, kemudian masuk ke lambung kelenjar. Lambung kelenjar banyak
menghasilkan getah pencernaan yang mengandung enzim, dari lambung kelenjar
makanan menuju ke lambung pengunyah (empedal). Pada bagian ini makanan dicerna
secara mekanik. Jika di dalam empedal ditemukan kerikil, itu berfungsi untuk
membantu pencernaan makanan secara mekanik.
Dari empedal, makanan masuk ke usus halus. Usus halus
terdiri dari usus duabelas jari, usus kosong dan usus penyerapan. Usus duabelas
jari berbentuk huruf U. Pada lekukannya, terdapat kelenjar pankreas. Getah
kelenjar pankreas dialirkan ke usus duabelas jari. Pada usus ini, juga bermuara
saluran empedu yang mengalirkan getah empedu dari kantung empedu di hati. Pada
burung merpati (columba livia)
kantung empedu ini tidak ditemukan. Pada burung pemakan biji, usus halusnya
panjang, sedang pada burung pemakan daging (ikan), usus halusnya relatif
pendek. Pada usus halus ini terjadi penyempurnaan pencernaan. Selanjutnya
sari-sari makanan diserap oleh jonjot usus. Pada jonjot usus ini banyak
terdapat pembuluh-pembuluh darah.
Sisa makanan yang tidak tercerna membentuk feses (tinja).
Tinja akan menuju ke usus besar dan akhirnya keluar lewat kloaka. Kloaka adalah
muara dari saluran pencernaan, saluran kencing dan saluran alat
perkembangbiakan. Antara usus halus dan usus besar terdapat sepasang usus
buntu.