Thursday, July 4, 2013

Ku coba pejamkan mata
Menutup busuknya masa lalu
Mengurai indahnya masa depan
Dalam mimpi...
Yang membuka cakrawala
Dengan jutaan perasaan
Menari-nari dalam khayal
Mengejar impian menjadi nyata
Merajut harapan yang terjal
Dengan terik yang slalu menghadang
Semangat, di dada tegak berkibar!!!
Walau, apa yang ada esok?
Kuyakin, bumi menyambut ramah
Tuk temani, gapai asa mimpiku
Walau masam lidah ini...
Lengket kulit ini...
Tetap ku melangkah
Mendaki anganku yang tinggi
Dengan ribuan cobaan kian mendera
Meraung-raung menggoda...
Siap untuk melumpuhkan
Semangat, menjadi...
Mati yang melelahkan...
Tuhan, bantulah aku melangkah!!
Ke dalam angan sebenarnya
Melihat waktu yang melambai-lambai
Tak sabar, untukku warnai
Tunggu aku disana
Dengan uluran tanganmu
Ku akan datang, meraup mimpi
Mengarungi banyak kerumitan
Bermodalkan kepercayaan
Bahwa, kau setia...
Maka ku bisa tuk, mengumbar lisan
Berjanji pada Sang Khalik
Untuk menjagamu...
Merawatmu...
Hingga... Bisa tuk melompat bersamamu...
Ke jenjang puncak tertinggi
Berbaring bersama, cerita masa depan

(Ayi Abdul Basith)

Tuesday, July 2, 2013


Acid rain is a serious environmental problem that is really a lot of rethinking by humans. This is a common problem that is gradually affecting human life. The term acid rain was first introduced by Angus Smith when he wrote about industrial pollution in England at 2001.But the term acid rain is not evective, the evective one is acid deposition. Acid rain can also be interpreted as all sorts of rain with a pH below 5.6. Rain is naturally acidic (pH slightly under 6) because of carbon dioxide (CO2) in the air that dissolves with rain water has a shape as a weak acid. Type of acid in rain is very beneficial because it helps dissolve minerals in the soil needed by plants and animals.



Basically Acid rain is caused by two air pollutants, Sulfur Dioxide (SO2) and nitrogen oxides (NO) which are both produced through combustion. But about 50% SO2 in the atmosphere occurs naturally throughout the world, for example, from volcanic eruptions and forest fires are natural. While the other 50% comes from human activities, for example due to BBF combustion, metal smelting and power generation. 
When they burn, they make sulphur dioxide (SO2). Most sulphur leaves factory chimneys as the gaseous sulphur dioxide (SO2) and most nitrogen is also emitted as one of the nitrogen oxides (NO or NO2), both of which are gases. The gases may be dry deposited–absorbed directly by the land, by lakes or by the surface vegetation. If they are in the atmosphere for any time, the gases will oxidise (gain an oxygen atom) and go into solution as acids. Sulphuric acid (H2SO4) and the nitrogen oxides will become nitric acid (HNO3). The acids usually dissolve in cloud droplets and may travel great distances before being precipitated as acid rain.
Acid rain affects us in many different ways. One major way is our health. Breathing and lung problems in children and adults who have asthma and in children have been linked to acid air pollution. Everything that we eat, drink, and breathe has at one time come in contact with acid deposits. This could threaten our health by making us become sick.



Acid rain can also damage non-living things, such as buildings and statues. It can decay building materials and paints. Worst of all, it can damage non-replaceable buildings, statues, and sculptures that are part of our nation’s memories that we want to last for a very long time.
There are a lot of similarities in all of these pollutants. Most of the pollutants are from automobiles. Automobiles release harmful smoke into the air, which causes acid rain. Coal, oil, and gasoline are also some of the most common causes of all of the pollutants. If people reduce the amount of these things that they release into the air, then there will be less pollutants. Some of the most common health problems are breathing problems, nervous system problems, and lung problems.



Monday, July 1, 2013

Hai cinta...
Terdengarkah aku menyapamu?
Menyapa dirimu
Ya dirimu!!
Dirimu yang sungguh indah
Sungguh menawan, menarik hati
Kamu tahu kenapa?
Seringkah kamu bercermin?
Coba lihat dan sadari!!
Dirimu seperti bidadari surga
Yang memborbardir rasa
Yang menghentikan dunia sejenak
Setiap kau tersenyum
Oh... Sungguh cantik
Membuat ku ingin
Terbang menembus angkasa yang tak terbatas
Berlari membelah lautan yang luas
Menembus terjangan hujan api
Amat panas dan perih
Hanya untuk...
Bilang, bahwa
Bolehkah aku menjadi pendampingmu?
Aku hanya percaya
Apa yang ada, di dalam dada
Disini, cinta datang
Disana, cinta hidup
Bersama rindu
Dan kasih sayang
Penuh romantis
Hidup bersama
Dirimu...

(Ayi Abdul Basith)

A.      TUJUAN
1.        Fototropisme meneliti pengaruh rangsang cahaya terhadap pembengkokan batang;
2.       Geotropisme meneliti pengaruh rangsang gravitasi terhadap pembengkokan akar.

B.       TINJAUAN PUSTAKA
Gerak geotropisme adalah gerak yang dipengaruhi oleh gravitasi bumi terhadap pertumbuhan organ tanaman. Akar selalu tumbuh ke arah bawah akibat rangsangan gaya tarik bumi (gaya gravitasi). Gerak tumbuhan akar ini merupakan contoh lain dari gerak tropisme. Gerak yang disebabkan rangsangan gaya gravitasi disebut geotropisme. Karena gerak akar diakibatkan oleh rangsangan gaya tarik bumi (gravitasi) dan arah gerak menuju arah datangnya ranngsangan, maka gerak tumbuh aka disebut geotropisme positif. Sebaliknya gerak organ tumbuhan lain yang menjauhi pusat bumi disebut geotropisme negatif. Sebelum pembuahan adalah geotropism negatif dan setelah terjadi pembuahan adalah geotropism positif.
Tidak seperti pada hewan, gerak pada tumbuhan sangat lambat dan sukar diamati secara langsung. Pada tumbuhan tinggi gerak terutama terjadi dalam bentuk membengkok, membelit dan memanjang dari sebagian atau organ tumbuhan.pada tumbuhan rendah dapat diamati gerakan seluruh tubuh.
Gerakan tumbuhan terjadi sebagai respons terhadap rangsang tertentu. Satu rangsang mungkin tidak tentu arahnya atau dari arah tertentu. Respons terhadap rangsang dapat berupa perubahan metabolisme, perubahan struktur dan bentuk pada tumbuhan atau organ atau bagian dari tumbuhan. Gerakan ada yang disebabkan factor dari dalam (gerakan otonom) dan factor dari luar (gerakan paratonik).
Gerak tropisme adalah gerak bagian tumbuhan yang arah geraknya dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan. Contoh :
1.        Gerak batang tumbuhan ke arah cahaya;
2.       Gerak akar tumbuhan ke pusat bumi;
   3.        Gerak akar menuju air, dan
   4.      Gerak membelitnya ujung batang atau sulur pada jenis tumbuhan bersulur.
Tropisme merupakan salah satu gerakan paratonik, gerakan ini terjadi pada sebagian dari tumbuhan (akar dan batang), yang disebabkan adanya rangsang dari arah gerak ditentukan oleh arah rangsang. Jika sumber perangsang itu berupa cahaya maka gerak bagian tanaman menuju kea arah cahaya disebut fototropisme yang positif. Sebaliknya, jika gerak itu menjauh dari perangsang disebut fototropisme negative.
Gerak taksis merupakan gerak perpindahan tempat sebagian atau seluruh tumbuhan akibat adanya rangsangan. Gerak taksis umumnya terjadi pada tumbuhan tingkat rendah. Ditinjau dari macam ransangannya, taksis dibedakan menjadi : fototaksis, dan kemotaksis. Fototaksis meupakan gerak taksis yang disebabkan oleh ransangan berupa cahaya. Sedangkan kemotaksis  merupakan gerak yang disebabkan oleh zat kimia. Misalnya pada sel gamet tumbuhan lumut.
Dalam petumbuhan kecambah ini dipengaruhi juga oleh hormone auksin. Yaitu hormone yang membantu dalam proses mempercepat pertumbuhan baik itu akar maupun pertumbuhan batang. Hormone ini terletak pada ujung batang dan ujung akar. Selain membantu proses memperepat perkecambahan hormone ini  juga berfungsi membnatu dalam proses pembelahan sel, mempercepat pemasakan buah, mengurangi jumlah biji dalam buah. Dan kerja hormone auksin ini sinergis dengan hormone sitokinin dan hormone giberelin.

C.      ALAT DAN BAHAN
 1.        Alat
a.       Lempeng kaca
b.        Bak plastik
c.        Karet pengikat
d.        Kertas merang
 2.       Bahan
a.       Kecambah kedelai/kacang hijau yang telah disemai 2-3 hari.
b.        Air

D.       CARA KERJA
  1.        Memilih kecambah yang masih segar dan baik sebanyak kurang lebih 12 buah.
  2.       Mengikat kecambah-kecambah tersebut pada lempeng kaca yang dilapisi dengan ketas merang.
  3.        Meletakkan kecambah dengan batang menghadap kebawah dan akar mengarah ke atas.
  4.      Mengamati setelah 2-3 hari arah pertumbuhan batang dan pertumbuhan akar.

E.      HASIL PENGAMATAN

Keadaan kecambah pada awal

Pada hari pertama

Pada hari kedua

Pada hari ketiga

Berikut tabel pertambahan panjang, bagian kecambah:
NO
HARI PERTAMA (cm)
HARI KEDUA (cm)
HARI KETIGA (cm)
Akar
Batang
Daun
Akar
Batang
Daun
Akar
Batang
Daun
1
2
3
-
-
2
0,5
0,5
1,5
0,5
2
0,5
3
-
-
3
0,5
1
3
2
3
-
3,5
-
-
3,5
0,3
2,5
3,5
-
4
-
3,5
-
-
3,5
0,5
-
3
1
5
-
3
-
-
3
0,5
2,5
3
4
6
-
3
-
-
3
-
-
3
-
7
1,5
3
-
-
3
0,5
1,5
2,5
3,5
8
0,5
3,5
-
-
3,5
0,2
2
3
-
9
0,5
2,5
-
-
3
1
-
3
1,5
10
-
3
-
-
3
0,5
-
3
1
11
2
3
-
-
3,5
0,5
-
3
1
12
2
4
-
-
3
0,5
-
1
1

F.      PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan yang kami lakukan dapat diketahui bahwa efek cahaya berpengaruh pada pertumbuhan, tetapi daun dapat tumbuh pada sebagian kecambah. Itu disebabkan karena kurangnya air yang menyerap kedalam badan atau akar kecambah itu, sehingga menyebabkan akar dari kecambah itu tidak tumbuh, dan daun juga tidak tumbuh pada sebagian kecambah. Tetapi pada hari ketiga dilihat sebagian dari kecambah ada yang tumbuh akar dan daunnya memanjang. Meskipun sebagian dari kecambah ada yang mati. Selain daun dan akar yg tidak tumbuh disini juga kami melihat bahwa sebagian dari kecambah tersebut ada yang memendek, proses pemendekan batang tersebut adalah disebabkan karena kurangnya hormon auksin yang berada dalam kecambah tersebut. Dimana hormon auksin tersebut merupakan hormon yang dapat mempengaruhi pertumbuhan panjang pada tumbuhan. Hormone auksin ini juga berfungsi membantu dalam proses mempercepat perkecambahan. Bila cahaya yang datang dari atas tumbuhan, maka tumbuhan akan tumbuh tegak ke atas. Gerak tropisme yang lainnya adalah gerak tumbuh akar yang dipengaruhi oleh ketersediaan air. Biasanya akar tumbuh lurus kearah bawah untuk memperoleh air dari dalam tanah. Akan tetapi, jika pada arah ini tidak terdapat cukup air, maka akar tumbuh membelok ke arah yang cukup air.
Gerak taksis ini biasanya terjadi pada tumbuhan tingkat rendah. Ditinjau dari sumber rangsangannya dipengaruhi oleh fototaksis. Yaitu gerak taksis yang disebabkan oleh adanya rangsangan berupa cahaya. Gerak taksis yang terjadi pada pertumbuhan kecambah ini yaitu tetap. Dimana dalam pertumbuhan kecambah ini tidak ada pergerakan taksis.

G.       PERTANYAAN
1.        Jelaskan pengaruh auksin pada fototropisme dan geotropisme!
Jawaban :
Auksin yang terdapat pada tumbuhan khususnya kecambah tersebut dalam keadaan geotropisme, bila tanaman diletakkan secara horizontal, maka akumulasi auksin akan berada di bagian bawah. Hal ini menunjukkan adanya transportasi auksin ke arah bawah sebagai akibat dari pengaruh geotropisme. Dapat dikatakan bahwa auksin yang terkumpul di bagian bawah memperlihatkan lebih banyak dibanding dengan bagian atas. Dengan adanya gravitasi maka letak bahan yang bersifat cair akan berada di atas, sedangkan bahan yang bersifat padat berada di bagian bawah. Tumbuhan yang pada salah satu sisinya disinari oleh matahari maka pertumbuhannya akan lambat karena jika auksin dihambat oleh matahari tetapi sisi tumbuhan yang tidak disinari oleh cahaya matahari pertumbuhannya sangat cepat karena kerja auksin tidak dihambat. Sehingga hal ini akan menyebabkan ujung tanaman tersebut akan cenderung mengikuti arah sinar matahari atau yang disebut fototropisme.
2.       Apa yang membedakan gerak tropisme dan gerak taksis?
            Jawaban :
Tropisme merupakan salah satu gerakan paratonik, gerakan ini terjadi pada sebagian dari tumbuhan (akar dan batang), yang disebabkan adanya rangsang dari arah gerak ditentukan oleh arah rangsang. Gerak taksis merupakan gerak perpindahan tempat sebagian atau seluruh tumbuhan akibat adanya rangsangan. Jadi perbedaan antara gerak tropisme dengan gerak taksis terdapat pada pergerakannya, tropisme merupakan gerak patonik dan arah gerak yang ditentukan oleh rangsang, sedang gerak taksis gerak perpindahan tempat.

H.      KESIMPULAN
Jadi dari hasil penggamatan yang telah diilakukan, dapat dilihat bahwa fototropisme dan geotropisme berpengaruh pada tumbuhan, khususnya pada kecambah. Dimana geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi. Dan fototroisme merupakan proses tumbuh karena pengaruh rangsang dari lua. Serta dipengaruhi oleh hormone auksin yang berfungsi mempercepat proses pertumbuhan akar maupun batang, tetapi bila hormone auksin yang tinggi akan mengakibatkan perkembangan sel-sel batang tetapi menghambat pertumbuhan sel-sel akar.

DAFTAR PUSTAKA
Prawiranata, W. 1991. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan Jilid III. Bogor: Departemen Botani Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.

Aybsth. Powered by Blogger.