PENERANGAN
Penerangan di tempat kerja adalah
salah satu sumber cahaya yang menerangi benda-benda ditempat kerja. Penerangan
dapat berasal dari cahaya alami dan cahaya buatan, banyak obyek kerja beserta
benda atau alat dan kondisi disekitar yang perlu dilihat oleh tenaga kerja, hal
ini penting untuk menghindari kecelakaan yang mungkin terjadi, selain itu
penerangan yang memadai memberikan kesan pemandangan yang lebih baik dan
keadaan lingkungan yang menyegarkan.
Alat untuk mengetahui intensitas
penerangan adalah “Luxmeter”. Alat ini bekerja berdasarkan pengubahan energy
cahaya menjadi tenaga listrik oleh photo electric cell. Intensitas penerangan
diukur oleh 2 cara, yaitu:
- Penerangan umum, diukur setiap meter persegi luas lantai, dengan tinggi pengukuran kurang lebih 85 cm dari lantai (setinggi pinggang).
- Penerangan lokal, diukur di tempat atau meja kerja pada obyek yang dilihat oleh tenaga kerja.
Penerangan yang buruk di lingkungan kerja akan
menyebabkan hal-hal sebagai berikut :
- Kelelahan dan ketidaknyamanan pada mata yang akan mengakibatkan kurangnya daya efesiensi kerja.
- Kelelahan mental yang akan berpengaruh pada kelelahan fisik.
- Keluhan pegal di daerah mata dan sakit kepala di sekitar mata.
- Kerusakan alat penglihatan (mata).
- Meningkatnya kecelakaan kerja.
Pengendalian terhadap penerangan buruk dapat dilakukan
dengan cara :
Pengendalian secara teknis
Memperbesar ukuran obyek (sudut penglihatan) dengan
menggunakan kaca pembesar dan kaca pembesar dan layer monitor, memperbesar intensitas penerangan, menambah waktu yang diperlukan untuk melihat obyek, bila menggunakan penerangan alami, harus diperhatikan
agar jalan masuknya sinar tidak terhalang.
Pengendalian secara administrative
Untuk pekerjaan malam atau yang
membutuhkan ketelitian tinggi, memperkerjakan tenaga kerja yang berusia relatif
masih muda dan tidak menggunakan kacamata adalah lebih baik.
Menjaga kebersihan dinding,
langit-langit, lampu dan perangkatnya penting untuk diperhatikan. Perawatan
tersebut sebaiknya dilakukan minimal 2 kali dalam 1 tahun, karena kotoran atau
debu yang ada ternyata dapat mengurangi intensitas penerangan.
KEBISINGAN
Bising
adalah suara/bunyi yang tidak diinginkan. Terdapat dua hal yang menentukan
kualitas suatu bunyi, yaitu frekuensi dan intensitasnya. Frekuensi dinyatakan
dalam jumlah getaran perdetik (Hertz, Hz), telinga manusia mampu mendengarkan
frekuensi antara 16-20.000 Hz. Intensitas atau arus energy persatuan luas
biasanya dinyatakan dalam suatu logaritma yang disebut desible (dBA atau
dB(A)). Alat pengukur kebisingan disebut level meter. Contoh di pabrik yaitu
generator pembangkit listrik, pemotong plat baja, pekerjaan bubut, gurinda,
pengamplasan bahan logam. Intensitas kebisingan yang dianjurkan adalah 85 dB(A)
untuk 8 jam kerja.
Kebisingan di lingkungan kerja akan menyebabkan hal-hal sebagai berikut :
- Mengurangi kenyamanan dalam bekerja
- Mengganggu komunikasi/percakapan antar pekerja
- Mengurangi konsentrasi
- Menurunkan daya dengar
- Tuli akibat kebisingan
Pengendalian terhadap kebisingan dapat dilakukan dengan cara :
Pengendalian secara teknis
Pengendalian secara teknis dapat
dilakukan pada sumber bising, media yang dilalui bising dan jarak sumber bising
terhadap pekerja. Pengendalian bising pada sumbernya merupakan pengendalian
yang sangat efektif dan hendaknya dilakukan pada sumber bising yang paling
tinggi.
Cara-cara yang dapat dilakukan antara lain :
- Desain ulang peralatan untuk mengurangi kecepatan atau bagian yang bergerak, menambah muffler pada masukan maupun keluaran suatu buangan, mengganti alat yang telah usang dengan yang lebih baru dan desain peralatan yang lebih baik.
- Melakukan perbaikan dan perawatan dengan mengganti bagian yang bersuara dan melumasi semua bagian yang bergerak.
- Mengisolasi peralatan dengan cara menjauhkan sumber dari pekerja/penerima, menutup mesin ataupun membuat barrier/penghalang.
- Meredam sumber bising dengan jalan memberi bantalan karet untuk mengurangi getaran peralatan dari logam, mengurangi jatuhnya sesuatu benda dari atas ke dalam bak maupun pada sabuk roda.
- Menambah sekat dengan bahan yang dapat menyerap bising pada ruang kerja. Pemasangan peredam ini dapat dilakukan pada dinding suatu ruangan bising.
Pengendalian secara administratif
Pengendalian ini meliputi rotasi
kerja pada pekerja yang terpapar oleh kebisingan dengan intensitas tinggi ke
tempat atau bagian lain yang lebih rendah, cara mengurangi paparan bising dan
melindungi pendengaran.
- Pemakaian alat pelindung telinga. Pengendalian ini tergantung terhadap pemilihan peralatan yang tepat untuk tingkat kebisingan tertentu, kelayakan dan cara merawat peralatan. Dapat menggunakan sumbat telinga (ear plug) atau tutup telinga (ear muff).
- Pengendalian secara medis. Pemeriksaan audiometri secara periodik.
GETARAN
Getaran adalah suatu factor fisik
yang bekerja pada manusia dengan penjalaran (Transmission) dari pada tenaga
mekanik yang berasal dari sumber goyangan (osilattor). Getaran kerja adalah
getaran mekanis yang ada ditempat kerja dan berpengaruh terhadap tenaga kerja.
Getaran dihasilkan oleh; Mesin-mesin
diesel, mesin produksi, kendaraan-kendaraan, Tractor, truk, bus, tank dll,
alat-alat kerja tangan (hand tool) dengan menggunakan mesin: jack hammer
(pembuka jalan), pneumatic hammer (pabrik besi), jack lec drill (pengebor batu
gunung, karang dll).
Jenis-jenis getaran kerja :
1. Getaran seluruh badan
(Whole body vibration)
Getaran ini berpengaruh terhadap
seluruh tubuh, dihantarkan melalui bagian tubuh tenaga kerja yang menopang
seluruh tubuh. Misalnya : kaki saat berdiri, pantat pada saat duduk,
punggung saat bersandar, lengan saat
bersandar. Getaran ini mempunyai frekwensi 5 – 20 Hz.
2. Getaran alat-lengan (Hand arm vibration)
Getaran yang merambat melalui
tangan atau lengan dari operator atal yang bergetar. Getaran ini mempunyai
frekuensi 20 – 500 Hz.
Getaran di lingkungan kerja akan menyebabkan hal-hal sebagai berikut :
Pengaruh whole body vibration
- Penglihatan kabur
- Sakit kepala
- Sakit pada persendian dan otot
- Gemeteran (shakeness)
- Kerusakan organ tubuh bagian dalam
Pengaruh hand and arm vibration
- Sakit kepala
- Sakit pada persendian dan otot lengan
- Indera perasa pada jari-jari menurun fungsinya
- Terbentuk noda putih pada punggung jari / telapak tangan (white finger syndrome)
Pengendalian terhadap getaran dapat dilakukan dengan cara :
Pengendalian secara teknis
- Menggunakan peralatan dengan intensitas getaran yang rendah (dilengkapi dengan peredam)
- Menyisipkan damping / peredam diantara tangan dan alat
- Penempatan alat yang bergetar dengan baik
- Perawatan mesin atau alat kerja dengan baik
- Menggunakan remote kontrol
Pengendalian secara administrative
- Rotasi pekerja
- Mengurangi jam kerja sehingga sesuai NAB yang berlaku
- Secara medis yaitu pemeriksaan berkala sesuai keperluan
- Penggunaan APD
0 komentar:
Post a Comment