Saturday, July 25, 2015

PENERANGAN
Penerangan di tempat kerja adalah salah satu sumber cahaya yang menerangi benda-benda ditempat kerja. Penerangan dapat berasal dari cahaya alami dan cahaya buatan, banyak obyek kerja beserta benda atau alat dan kondisi disekitar yang perlu dilihat oleh tenaga kerja, hal ini penting untuk menghindari kecelakaan yang mungkin terjadi, selain itu penerangan yang memadai memberikan kesan pemandangan yang lebih baik dan keadaan lingkungan yang menyegarkan.
Alat untuk mengetahui intensitas penerangan adalah “Luxmeter”. Alat ini bekerja berdasarkan pengubahan energy cahaya menjadi tenaga listrik oleh photo electric cell. Intensitas penerangan diukur oleh 2 cara, yaitu:
  • Penerangan umum, diukur setiap meter persegi luas lantai, dengan tinggi pengukuran kurang lebih 85 cm dari lantai (setinggi pinggang).
  • Penerangan lokal, diukur di tempat atau meja kerja pada obyek yang dilihat oleh tenaga kerja.

Penerangan yang buruk di lingkungan kerja akan menyebabkan hal-hal sebagai berikut :
  • Kelelahan dan ketidaknyamanan pada mata yang akan mengakibatkan kurangnya daya efesiensi kerja.
  • Kelelahan mental yang akan berpengaruh pada kelelahan fisik.
  • Keluhan pegal di daerah mata dan sakit kepala di sekitar mata.
  • Kerusakan alat penglihatan (mata).
  • Meningkatnya kecelakaan kerja.


Pengendalian terhadap penerangan buruk dapat dilakukan dengan cara :
Pengendalian secara teknis
           Memperbesar ukuran obyek (sudut penglihatan) dengan menggunakan kaca pembesar dan kaca pembesar dan layer monitor, memperbesar intensitas penerangan, menambah waktu yang diperlukan untuk melihat obyek, bila menggunakan penerangan alami, harus diperhatikan agar jalan masuknya sinar tidak terhalang.
Pengendalian secara administrative
Untuk pekerjaan malam atau yang membutuhkan ketelitian tinggi, memperkerjakan tenaga kerja yang berusia relatif masih muda dan tidak menggunakan kacamata adalah lebih baik.
Menjaga kebersihan dinding, langit-langit, lampu dan perangkatnya penting untuk diperhatikan. Perawatan tersebut sebaiknya dilakukan minimal 2 kali dalam 1 tahun, karena kotoran atau debu yang ada ternyata dapat mengurangi intensitas penerangan.

KEBISINGAN
            Bising adalah suara/bunyi yang tidak diinginkan. Terdapat dua hal yang menentukan kualitas suatu bunyi, yaitu frekuensi dan intensitasnya. Frekuensi dinyatakan dalam jumlah getaran perdetik (Hertz, Hz), telinga manusia mampu mendengarkan frekuensi antara 16-20.000 Hz. Intensitas atau arus energy persatuan luas biasanya dinyatakan dalam suatu logaritma yang disebut desible (dBA atau dB(A)). Alat pengukur kebisingan disebut level meter. Contoh di pabrik yaitu generator pembangkit listrik, pemotong plat baja, pekerjaan bubut, gurinda, pengamplasan bahan logam. Intensitas kebisingan yang dianjurkan adalah 85 dB(A) untuk 8 jam kerja.
Kebisingan di lingkungan kerja akan menyebabkan hal-hal sebagai berikut :
  • Mengurangi kenyamanan dalam bekerja
  • Mengganggu komunikasi/percakapan antar pekerja
  • Mengurangi konsentrasi
  • Menurunkan daya dengar
  • Tuli akibat kebisingan

Pengendalian terhadap kebisingan dapat dilakukan dengan cara :
Pengendalian secara teknis
Pengendalian secara teknis dapat dilakukan pada sumber bising, media yang dilalui bising dan jarak sumber bising terhadap pekerja. Pengendalian bising pada sumbernya merupakan pengendalian yang sangat efektif dan hendaknya dilakukan pada sumber bising yang paling tinggi.
Cara-cara yang dapat dilakukan antara lain :
  • Desain ulang peralatan untuk mengurangi kecepatan atau bagian yang bergerak, menambah muffler pada masukan maupun keluaran suatu buangan, mengganti alat yang telah usang dengan yang lebih baru dan desain peralatan yang lebih baik.
  • Melakukan perbaikan dan perawatan dengan mengganti bagian yang bersuara dan melumasi semua bagian yang bergerak.
  • Mengisolasi peralatan dengan cara menjauhkan sumber dari pekerja/penerima, menutup mesin ataupun membuat barrier/penghalang.
  • Meredam sumber bising dengan jalan memberi bantalan karet untuk mengurangi getaran peralatan dari logam, mengurangi jatuhnya sesuatu benda dari atas ke dalam bak maupun pada sabuk roda.
  • Menambah sekat dengan bahan yang dapat menyerap bising pada ruang kerja. Pemasangan peredam ini dapat dilakukan pada dinding suatu ruangan bising.

Pengendalian secara administratif
Pengendalian ini meliputi rotasi kerja pada pekerja yang terpapar oleh kebisingan dengan intensitas tinggi ke tempat atau bagian lain yang lebih rendah, cara mengurangi paparan bising dan melindungi pendengaran.
  • Pemakaian alat pelindung telinga. Pengendalian ini tergantung terhadap pemilihan peralatan yang tepat untuk tingkat kebisingan tertentu, kelayakan dan cara merawat peralatan. Dapat menggunakan sumbat telinga (ear plug) atau tutup telinga (ear muff).
  • Pengendalian secara medis. Pemeriksaan audiometri secara periodik.

GETARAN
Getaran adalah suatu factor fisik yang bekerja pada manusia dengan penjalaran (Transmission) dari pada tenaga mekanik yang berasal dari sumber goyangan (osilattor). Getaran kerja adalah getaran mekanis yang ada ditempat kerja dan berpengaruh terhadap tenaga kerja.
Getaran dihasilkan oleh; Mesin-mesin diesel, mesin produksi, kendaraan-kendaraan, Tractor, truk, bus, tank dll, alat-alat kerja tangan (hand tool) dengan menggunakan mesin: jack hammer (pembuka jalan), pneumatic hammer (pabrik besi), jack lec drill (pengebor batu gunung, karang dll).
Jenis-jenis getaran kerja :
        1. Getaran seluruh badan  (Whole body vibration)
Getaran ini berpengaruh terhadap seluruh tubuh, dihantarkan melalui bagian tubuh tenaga kerja yang menopang seluruh tubuh. Misalnya : kaki saat berdiri, pantat pada saat duduk, punggung  saat bersandar, lengan saat bersandar. Getaran ini mempunyai frekwensi 5 – 20 Hz.
        2. Getaran alat-lengan (Hand arm vibration)
Getaran yang merambat melalui tangan atau lengan dari operator atal yang bergetar. Getaran ini mempunyai frekuensi 20 – 500 Hz.

Getaran di lingkungan kerja akan menyebabkan hal-hal sebagai berikut :
Pengaruh whole body vibration
  • Penglihatan kabur
  • Sakit kepala
  • Sakit pada persendian dan otot
  • Gemeteran (shakeness)
  • Kerusakan organ tubuh bagian dalam

Pengaruh hand and arm vibration
  • Sakit kepala
  • Sakit pada persendian dan otot lengan
  • Indera perasa pada jari-jari menurun fungsinya
  • Terbentuk noda putih pada punggung jari / telapak tangan (white finger syndrome)

Pengendalian terhadap getaran dapat dilakukan dengan cara :
Pengendalian secara teknis
  • Menggunakan peralatan dengan intensitas getaran yang rendah (dilengkapi dengan peredam)
  • Menyisipkan damping / peredam diantara tangan dan alat
  • Penempatan alat yang bergetar dengan baik
  • Perawatan mesin atau alat kerja dengan baik
  • Menggunakan remote kontrol

Pengendalian secara administrative
  • Rotasi pekerja
  • Mengurangi jam kerja sehingga sesuai NAB yang berlaku
  • Secara medis yaitu pemeriksaan berkala sesuai keperluan
  • Penggunaan APD

0 komentar:

Post a Comment

Aybsth. Powered by Blogger.