Monday, February 17, 2014

BAB I
PENDAHULUAN 
A.       Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita sebagai makhluk hidup pasti pernah bahkan hampir setiap hari menemukan sampah yang ada dilingkungan kita khususnya di lingkungan rumah. Sampah adalah barang yang dibuang dari kegiatan ruamh tangga, perdagangan, industry dan kegiatan pertanian.
        Salah satu faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup yang sampai saat ini masih tetap menjadi “PR” besar bagi bangsa Indonesia. PR tersebut adalah faktor pembuangan limbah sampah. Sampah telah menjadi faktor yang paling berbahaya saat ini.
B.        Tujuan Penelitian
1.     Untuk mengetahui berapa lama waktu yang digunakan untuk penguraian limbah (daun).

2.   Untuk mengetahui factor yang mempengaruhi penguraian limbah (daun).
BAB II
LANDASAN TEORI
  Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau pemakaian barang rusak atau bercacat dalam pembikinan manufaktur atau materi berkelebihan atau ditolak atau buangan.
  Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis. (Istilah Lingkungan untuk Manajemen, Ecolink, 1996). Berangkat dari pandangan tersebut sehingga sampah dapat dirumuskan sebagai bahan sisa dari kehidupan sehari-hari masyarakat.
Sampah pada pada umumnya dapat di bagi menjadi dua bagian :
1.     Sampah Organik
Sampah organik (biasa disebut sampah basah) dan sampah anorganik (sampah kering). Sampah Organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang lain. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik, misalnya sampah dari dapur, sisa tepung, sayuran dll.
2.   Sampah Anorganik
   Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan aluminium.
     Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Berikut ini disajikan data-data lama waktu penguraian sampah dari tiap-tiap jenis sampah :
- Kertas lama penguraian 2-5 bulan
- Kulit buah lama penguraian 6 bulan
- Kardus / Karton terurai 5 bulan
- Filter rokok terurai 10-12 tahun
- Kantong plastik 10-12 tahun
- Benda-benda kulit 25-40 tahun
- Kain Nilon 30-40 tahun
- Jaring ikan 30-40 tahun
- Aluminium 80-100 tahun
- Baterai bekas 100 tahun
- Plastik 50-80 tahun
- Batu baterai 100 tahun
- Botol kaca perlu 1 juta tahun untuk hancur tanpa bekas
- Botol plastik tidak dapat diperkirakan waktu hancurnya
- Styrofoam tidak dapat hancur
BAB III
METODE PENELITIAN 
A.       Metode Penelitian
Alat dan bahan :
ò  Daun mangga
ò  Wadah plastic
ò  Tanah
ò  Selotif
ò  Gunting
ò  Penggaris
Langkah kerja :
1.          Potong daun mangga dengan ukuran 6 x 6 cm.
2.        Menyiapkan landfill dengan mengisi wadah plastic dengan tanah kurang lebih seperempat wadah.
3.          Menyimpam 4 buah potong daun mangga di atas permukaan lapisan tanah pertama.
4.        Menutup potongan daun mangga dengan tanah sampai batas mulut wadah plastik.
5.          Tutup wadah landfill (membuat kondisi anaerobic)
6.         Simpan di tempat lembab selama kurang lebih 1 bulan.
B.        Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen, karena melakukan percobaan secara langsung.
C.       Waktu dan Tempat Penelitian
Praktikum ini di laksanakan pada tanggal 8 Agustus sampai 29 September 2012 di SMAN 2 Tasikmalaya.
D.      Biaya
Wadah plastic   Rp. 2.500,-
Selotif               Rp. 2.000,-
Jumlah             Rp. 4.500,-
E.        Objek Penelitian
Potongan daun mangga
BAB IV
PEMBAHASAN HASIL
A.       Hasil
Sebelum
Setelah
B.       Pembahasan
Dari hasil percobaan penguraian limbah (daun) yang dilaksanakan kurang lebih dua bulan hanya sedikit perubahan yang terjadi yaitu warna pada limbah (daun) tersebut. Sedangkan bentuk dan ukuran pada limbah (daun) masih tetap utuh seperti semula. Hal ini di karenakan kondisi tanah yang kering sehingga menghambat proses penguraian.
BAB V
KESIMPULAN
Jadi, berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan penguraian di tempat kering atau landfill kering membutuhkan waktu yang lama dibandingkan dengan penguraian di tempat lembab atau landfill lembab. Selain dari air dan suhu, kelembapan tanah juga mempengaruhi cepat lambatnya terhadap penguraian limbah (daun) tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Disusun Oleh
Achmad Bambang Reynaldi
Ayi Abdul Basith
Dewi Sartika
Nabila Sakina Arraffi          
Nisa Khoirunnisa Nuraliyah

0 komentar:

Post a Comment

Aybsth. Powered by Blogger.